Senin, 31 Desember 2018

Sambut Pergantian Tahun, Para PSK Tretes Diajak Istigasah

Foto: Muhajir Arifin

Pasuruan - Sejumlah pekerja seks komersial (PSK) yang ditampung di rumah singgah Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan diajak istigasah dalam rangka menyambut pergantian tahun baru.

Kegiatan ini menjadi pengalaman baru bagi 11 PSK karena selama ini mereka terbiasa menghabiskan malam pergantian tahun di dunia 'gelap'.

Istigasah digelar di musala Kantor Dinas Sosial, Jalan dr Wahidin Sudirohusodo, Pasuruan, Senin (31/12/2018) malam. Sebelum dilakukan istigasah, para PSK lebih dulu diajak salat isya berjamaah.

Penampilan para PSK belia yang rata-rata berusia 16-23 tahun ini tampak sangat berbeda. Mengenakan mukena, mereka sangat khusyuk mengikuti istigasah didampingi para petugas Rehabilitasi Tuna Sosial.

Para PSK lancar melantunkan doa-doa meski sebagian dibantu dengan teks. Raut wajah mereka memancarkan kebahagiaan.

Baca juga: Warga Surabaya Terjaring Razia di Tretes, Ini yang Dilakukan Pemkot

"Semoga dengan istigasah ini, mereka bisa hidup lebih baik di tahun yang baru. Kami mengharapkan mereka bisa merenungkan perbuatan mereka selama ini dan hatinya terbuka. Syukur jika bisa hijrah," kata Plt Kepala Dinsos Kabupaten Pasuruan Gunawan Wicaksono.

Gunawan mengatakan, tak ada paksaan bagi PSK untuk mengikuti istigasah. Mereka diajak dengan cara baik-baik.

"Mereka dengan senang hati mengikuti kegiatan ini," imbuh Gunawan.

Baca juga: 10 PSK Terjaring di Tretes Saat Ramadan

Para PSK yang mengikuti istigasah berasal dari Lumajang, Jember, Malang hingga Cilacap. Mereka diamankan Satpol PP dalam razia yang dilakukan di sejumlah wisma di kawasan Tretes, Prigen, Kamis, lalu.

Salah seorang PSK mengatakan sangat bahagia berkesempatan ikut istigasah. "Hati saya jadi tenang," katanya.

Para PSK hasil razia Satpol PP sebagian direhabilitasi di Dinas Sosial. Di bagian Rehabilitasi Tuna Sosial, mereka akan diberi pembinaan. Bakat yang mereka miliki akan diasah dan dikembangkan sehingga bisa menjadi bekal mengubah kehidupan saat dikembalikan ke keluarganya.

pasuruan psk istigasah

Share:

Rabu, 26 Desember 2018

Malam Tahun Baru, Wali Kota Banjar Imbau Pemuda Hura-hura Islami


Foto: Dadang Hermansyah

Bandung - Malam pergantian tahun baru nanti, Pemkot Banjar memastikan tidak menggelar perayaan. Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih mengingatkan anak muda tidak menggelar perayaan berlebihan. 

"Ngapain turun ke jalan hura-hura tidak jelas. Memang anak muda sulit dilarang, jadi hura-hura boleh asal Islami, budaya yang benar," ujar Walikota Banjar Ade Uu Sukaesih saat ditemui di Bale Kota Banjar usai melantik kades Kamis (27/12/2018).

Ade menjelaskan yang dimaksud hura-hura Islami tersebut adalah boleh menggelar acara dengan konsep panggung, namun diisi dengan musik yang menyejukkan seperti gambus, marawis, rebana, qosidah dan salawatan. 

Baca juga: Tak Ada Pesta Tahun Baru, Pemkot Bandung Gelar Zikir di Masjid

Ade juga mengajak kepada seluruh masyarakat dalam menyambut tahun 2019 menggelar zikir dan istigasah. Tempatnya baik di masjid atau rumah masing-masing.

"Tatap 2019 ini dengan positif, supaya di tahun nanti lebih baik dari tahun sebelumnya, ekonominya, kondisinya, semua harus lebih baik, karena bila diawal baik maka diakhir juga baik," jelasnya.

Baca juga: Malam Tahun Baru, Pasupati dan Jembatan Pelangi Dipagar Betis

Menurut Ade, Pemkot Banjar tidak pernah menganggarkan perayaan untuk tahun baru. Karena hal itu hanya membuang-buang anggaran. Sebaiknya anggaran tersebut digunakan untuk kegiatan yang bermanfaat. 

"Mending anggarannya untuk kegiatan bermanfaat atau untuk pembangunan seperti untuk ruang terbuka hijau," ucapnya.

Saksikan juga video 'Bagaimana Cuaca Malam Tahun Baru? Ini Prediksi BMKG':

tahun baru malam tahun baru


Share:

Senin, 10 Desember 2018

Matematika Aljabar, Konsep Arsitektur Masjid Raya Jawa Barat

BANDUNG - Matematika Aljabar jadi konsep pembangunan Masjid Al Jabbar Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang juga arsitek masjid itu mengatakan, desain masjid itu punya filosofi mengembalikan masa kejayaan Islam dalam ilmu pengetahuan.

Pria yang akrab disapa Emil itu mengatakan, pada tahun 2016 ia diminta Gubernur Jabar Ahmad Heryawan untuk mendesain masjid itu. Kala Itu, Emil masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung.

"Jadi Aljabar ini, karena namanya Al Jabar Jawa Barat, Aljabar juga matematika rumusnya juga datang dari matematika dari sebuah rumus. Kalau matematika jadi sebuah angka, kalau arsitektur rumus itu jadi tiga dimensi," ungkap Emil di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Jumat (7/12/2018).

Baca juga: Masjid Raya Al Jabar Ditargetkan Selesai Tahun 2020

Konsep itu, kata Emil, diterjemahkan dalam bentuk kubah tiga dimensi.


"Jadi kalau kita lihat desainnya adalah kumpulan perulangan-perulangan dari besar, sedang, kecil, yang sebetulnya itu rumus matematika. Karena dulu Islam berjaya dari ilmu pengetahuan khususnya matematika. Ya kita bangkitkan lagi di Jabar semangatnya," tuturnya.

Masjid tersebut diperkirakan menelan anggaran Rp 900 miliar. Besarnya anggaran disebabkan proyek tersebut punya keunikan, yakni dibangun terapung di tengah danau raksasa.

Selain itu, ada tiga danau kecil yang mengelilingi masjid itu. Selain estetika, danau itu nantinya berfungsi sebagai pengendali banjir dan sumber air minum.

"Jadi, selain tambahan estetika di master planmasjidnya, tiga fungsi ekologis dan engineering itu akan menjadi solusi mengatasi masalah ekologi di lingkungan," kata Emil.

Untuk mempercantik, bagian atap masjid akan dilengkapi kaca berwarna-warni. Masjid itu juga dilengkapi ragam fasilitas seperti museum Alquran dan museum Nabi Muhammad, museum Asmaul Husna, percetakan Al Quran dan fasilitas untuk pesantren kilat. Masjid itu diperkirakan bisa menampung sekitar 50 ribu jemaah. 

Ini Alasan Ridwan Kamil Luncurkan Tim Jabar Saber Hoaks

BANDUNG - Tim Jabar Sapu Bersih (Saber) Hoaks secara resmi diperkenalkan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Jumat (7/12/2018).

Tim itu merupakan lembaga resmi di bawah naungan Diskominfo Provinsi Jawa Barat, yang bertugas memverifikasi informasi sumir yang beredar di masyarakat.

Ridwan mengatakan, tim itu sengaja dibentuk sebagai upaya proaktif Pemprov Jabar untuk membentengi warga Jabar dari sebaran berita bohong yang kerap meresahkan.

"Kondusifitas itu adalah harga mahal sebagai fondasi dasar untuk membangun Jawa Barat yang juara lahir batin. Caranya adalah melawan informasi yang meresahkan yang diduga dari rekayasa-rekayasa kebohongan. Itu tidak bisa dibiarkan, harus ada sebuah upaya untuk mencegah hal tersebut beredar di Jawa Barat," ucap Emil, sapaan akrabnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Luncurkan Jabar Saber Hoaks

Emil menilai, program itu akan diisi tim yang beranggotakan anak muda kaum milenial. Tim itu, ucap Emil, akan bekerja untuk meneliti berita hoaks dalam konteks wilayah Jabar.

"Karena itu hari ini kami memulai program serius yang bernama Jabar Saber Hoaks dengan tim 90 persen adalah anak-anak milenial yang ahli di bidang IT. Tugasnya memverifikasi permohonan masyarakat juga merilis secara rutin tanpa diminta berita-berita yang beredar di Jabar, yang diasumsikan hoaks," tutur dia.

"Daya kerjanya di Jabar hanya akan bekerja untuk berita-berita yang beredar di Jabar, atau dilakukan oleh orang Jabar, atau korban-korbannya juga pihak rakyat dari Jabar," ujar dia.

Sementara itu, Ketua Tim Jabar Saber Hoaks Enda Nasution menerangkan, tim tersebut saat ini beranggotakan 12 orang dari ragam latar belakang.

Alur kerjanya, kata Enda, tim akan memverifikasi informasi sumir dengan menggunakan media analytic dan hoax analyzer. Tim itu juga akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian jika mendapati beredarnya berita bohong yang dinilai perlu mendapat penindakan.

Baca juga: Hoaks Pekan Ini, Tiga Surat Bodong Beredar di Masyarakat

"Sementara ini kerja sama dengan kepolisian bentuknya koordinasi. Jadi, kita membuka jalur koordinasi dengan kepolisian, nanti jika ada satu account atau sumber informasi yang sifatnya terus menerus dan meresahkan, kita akan laporkan ke pihak kepolisian," tutur Enda.

Jika ingin mendapat kejelasan terkait sebuah informasi, lanjut Enda, warga bisa bertanya kepada tim Jabar Saber Hoaks melalui akun sosial media.

"Jabar Saber Hoaks ini bukan hanya memverifikasi sumber informasi tapi keberadaannya menjadi acuan bagi masyarakat Jabar. Jadi, masyarakat Jabar tahu ke mana harus bertanya," ujar dia.

Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum

BANDUNG, KOMPAS.com - Nama mantan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum yang kini menjabat Wakil Gubernur Jabar disebut dalam sidang kasus dugaan pemotongan dana hibah bantuan sosial Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya 2017 dengan terdakwa Sekda non aktif Pemkab Tasikmalaya, Abdul kodir.

"Sekitar Agustus 2017, dengan dalih mendapat instruksi dari Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum untuk membagikan sapi kurban, terdakwa Abdul Kodir memerintahkan kembali Alam Rahadian mencairkan proposal yang sudah teralokasi," ujar Jaksa Isnan Ferdian saat membacakan dakwaan dalam kasus dugaan pemotongan dana hibah bansos Kabupaten Tasikmalaya, di Pengadilan Negeri Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (10/12/2018).

Ridwan Kamil: Investor Tiongkok Berminat Bangun Taman Rekreasi di Jababeka


BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, sejumlah investor asal Tiongkok berminat untuk membangun taman rekreasi (Theme Park) di kawasan Jababeka, Bekasi.

Hal itu terungkap saat Ridwan mendapat kunjungan kehormatan dari Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Xiao Qian di Gedung Sate, Jumat (7/12/18) lalu.

"Intinya ada rencana investasi Rp 3 triliun untuk tiga kawasan wisata di Jababeka di Cikarang. Jadi seperti Disney Land investasinya dari Tiongkok. Saya kira itu positif karena sejalan dengan semangat Provinsi Jabar sebagai provinsi pariwisata," ujar Emil, sapaan akrabnya, Senin (10/12/2018).

Baca juga: Ini Alasan Ridwan Kamil Luncurkan Tim Jabar Saber Hoaks

Emil mengatakan, taman rekreasi itu akan dibangun memanfaatkan lahan kosong seluas 1.000 hektar di Jababeka. Terkait rencana itu, pengelola Jababeka pun telah bertemu dengan Emil pekan lalu.

"Konsepnya gak tahu baru niat bisnisnya belum ke teknis. Kalau saya intinya welcomekarena sejalan dengan visi provinsi pariwisata. Pariwisata kan ada pariwisata alami, ada pariwisata buatan, Ancol kan buatan, Disney Land buatan," tuturnya.

"Tanahnya milik Jababeka barangnya milik sana. Mereka baru menghadap 'boleh gak Pak Gubernur', ya boleh," tambah Emil.

Sementara itu, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jabar Eddy M Nasution mengatakan, PT Jababeka sudah menyiapkan lahan kurang lebih 30 hektar untuk pembangunan taman rekreasi tersebut.

"Itu 30 hektar dari kawasan lapangan golf mereka mau dibuat theme park, itu disampaikan direkturnya Pak Darmono (SD Darmono, Chairman PT Jababeka Group),” ujar Eddy.

Baca juga: Ridwan Kamil Siapkan Rp 100 Miliar untuk Program 1 Pesantren 1 Produk

Ia menambahkan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil sendiri memberi arahan terkait peruntukan kawasan untuk wisata sekaligus mendorong Cikarang menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) meski sudah pernah diusulkan beberapa tahun lalu.

"Mereka (PT Jababeka) tidak minta izin, hanya ngasih tahu, dia mengajak (Pemprov) mengelola wisata," jelasnya.

Video Pilihan

01:29

Ridwan Kamil Segel Bangunan Cagar Budaya

12:17

Ridwan Kamil Bentuk Tim Saber Hoaks Di Jawa Barat

02:26

Ridwan Kamil Janji Prioritaskan Layanan Publik

00:42

Jumat, 07 Desember 2018

Aliran Sesat Sensen Komara Bikin Resah Warga Garut

Bejumlah warga Kampung Bayubud berkumpul di Masjid Al-Manbaurhair.

Mereka mendiskusikan permasalahan aliran sesat Sensen Komara. (Foto: Hakim Ghani)

Garut - Kehadiran Sensen Komara bikin resah warga Kabupaten Garut yang berdomisili di RW 02, Kampung Bayubud, Desa Sindangpalay, Kecamatan Karangpawitan.

Para tetangga di kampung tersebut meminta Sensen sebagai pimpinan aliran sesat tak lagi tinggal di lingkungan mereka.

"Warga di sini resah dengan kehadiran bapak Sensen," ujar Ketua RW 02 Muhammad Ihfadillah, Jumat (7/12/2018).

Sejumlah warga Kampung Bayubud berkumpul di Masjid Al-Manbaurhair. Mereka mendiskusikan permasalahan ini bersama. Beberapa personel TNI-Polri hadir dalam musyawarah ini.

Baca juga: Pemkab Garut Bakal Bubarkan Aliran Sesat Sensen Komara

Ihfadillah menyebut belum ada titik terang dari hasil diskusi tersebut. Namun, dia mengungkapkan warga Kampung Bayubud menginginkan Sensen hengkang.

"Ingin diasingkan lah intinya. Karena dengan kemunculan isu ini (aliran sesat), yang muncul itu citra kampung kami," kata Ihfadillah.

Warga akan membawa hasil kesepakatan dalam musyawarah ini ke tingkat kecamatan.

Mereka berharap permasalahan ini ditangani secara tuntas oleh pihak berwajib.

Baca juga: Polres Garut Periksa Hamdani Pembuat Surat Sensen 'Rasul'

Nama Sensen Komara kembali mencuat ke publik setelah salah seorang pengikutnya bernama Hamdani membuat surat pengakuan sosok Sensen.

Dalam surat itu, Hamdani dan keluarganya mempercayai Sensen sebagai Rasul Allah. 

Kasus tersebut kini ditangani Satreskrim Polres Garut. Hamdani dan sejumlah keluarga telah diperiksa sebagai saksi di Mapolres Garut.

Baca juga: Geger Surat Sekeluarga di Garut Akui Sensen Komara Rasul Allah

(bbn/bbn)

sensen komara aliran sesat garut


Share:

Kamis, 06 Desember 2018

Ridwan Kamil Siapkan Rp 100 Miliar untuk Program 1 Pesantren 1 Produk


BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyiapkan dana sekitar Rp 100 milar untuk merealisasikan program satu pesantren satu produk.

Rencananya, program itu diluncurkan pada 12 Desember di Pondok Pesantren Al Ittifaq, Ciwidey, Kabupaten Bandung.

"Tanggal 12 Desember kita memulai perberdayaan ekonomi masyarakat untuk program ekonomi keumatan, namanya satu pesantren satu produk. Anggaran Rp 100-an miliar untuk 2019 pengembangan ekonomi umat pesantren," ujar Emil, sapaan akrabnya, saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kamis (6/12/2018).

Ia berharap, program itu dapat membentuk kemandirian kaum sarungan dalam pengembangan ekonomi.

"Tolong dikutip dan dicontoh, nanti diriset ada satu pesantren menjadi percontohan namanya Nurul Iman di Parung, Bogor. Dia punya pabrik roti, pabrik itu bisa menghidupi santrinya gratis yang sekolah di Nurul Iman. Nah, contoh itulah yang menjadi inspirasi saya menjadikan model pesantren Nurul Iman ini ke dalam satu pesantren satu produk," tuturnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Matangkan Konsep Pemerintahan Regional Bandung Raya

Emil memastikan bahwa produk yang dihasilkan setiap pesantren punya pembeli tetap. Pemprov Jabar, kata Emil, telah menjaring relasi dengan swasta yang bisa menampung produk dari pesantren.

"Harus begitu, saya tidak akan meminta mereka memproduksi sesuatu yang tidak jelas pembelinya. Nanti dibantu pemprov, pemprov ada tim KUKM, tugas pertamanya mencari pembeli dulu. Akan ada partner dari pemprov yang akan menitipkan produk yang harus diproduksi. Ada yang sifatnya non pertanian berarti melakukan sablon atau apapun. Sampai suatu hari ribu-ribu pesantren itu semua punya unit usaha," papar Emil.

Emil menargetkan, ada 600 pesantren yang dijaring dalam program itu. Ia meminta para camat di Jabar untuk mencari pesantren yang potensial.

"Saya akan mulai dengan 600 pesantren dulu bekerja sama dengan para camat. Kan camat ada 600-an, nah camat harus menominasikan satu pesantren yang paling siap. Yang belum siap kita edukasi," ujarnya.

Satu pesantren satu produk merupakan salah satu program 100 hari kerja Emil. Konsep itu tak jauh berbeda dengan program satu desa satu perusahaan yang ia janjikan saat kampanye.

"Intinya sama memberdayakan dalam lingkungan keumatan Islam khususnya bagaimana pesantren ini bisa berdaya tanpa harus mengandalkan donasi dari orangtua siswa atau pemerintah," kata Emil.

Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Anggaran untuk Penataan Sungai Citarum Masih Kurang

Tujuan besarnya, sambung Emil, pengembangan ekonomi keumatan dapat mengikis angka gini rasio serta menekan aktivitas urbanisasi.

"Gabungan ini ujungnya adalah baik pesantren atau desa akan mengurangi gini rasio dan ketimpangan desa dan kota yang masih ada. Nah diharapkan gagasan ini akan berbuah pada prningkatan kesejahteraan desa, mengurangi migrasi dan ketimpangan," ucap Emil.

Video Pilihan

Puting Beliung Landa 50 rumah Bogor, Satu Orang Tewas, 50 Rumah Rusak

Kamis, 6 Desember 2018 | 21:08 WIB

dok BNPBAngin puting beliung yang melanda wilayah selatan Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/12/2018) sekitar pukul 15.00 WIB, menyebabkan satu orang tewas.

BOGOR - Angin puting beliung yang melanda wilayah selatan Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/12/2018) sekitar pukul 15.00 WIB, menyebabkan satu orang tewas karena mobilnya tertimpa pohon tumbang.

Korban adalah Eni Retno (46), warga Perumahan Bogor Nirwana Residence, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.  

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, puting beliung yang disertai hujan deras menyebabkan pohon-pohon tumbang di Kelurahan Cipaku, Kelurahan Batutulis, Kelurahan Pamoyanan dan Kelurahan Lawanggintung.

"Data sementara, sebanyak 50 unit rumah mengalami kerusakan. Diperkirakan, jumlah rumah rusak akan bertambah," tutur Sutopo seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis sore.

Selain rumah, lanjut dia, ada sekitar 6 unit kendaraan ringsek karena pohon tumbang.

"Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Bogor dibantu TNI, Polri dan Tagana melakukan pendataan, evakuasi korban dan mobil serta pemotongan dan pembersihan pohon yang tumbang," tambah Sutopo.

Penulis: Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah

Rabu, 05 Desember 2018

Gubernur Jabar Ridwan Kamil meluncurkan program Jabar Masagi

Kegiatan peluncuran program Jabar Masagi di Cirebon. (Foto: Sudirman Wamad)

Cirebon - Gubernur Jabar Ridwan Kamil meluncurkan program Jabar Masagi di Gedung Negara Kota Cirebon. Program Jabar Masagi merupakan strategi Emil, sapaan Ridwan, guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jabar. 

Emil mengatakan Jabar Masagi memiliki makna sangat sempurna. Program Jabar Masagi, lanjut Emil, digali dari nilai-nilai budaya yang ada di Jawa Barat, seperti surti, harti, bukti, dan bakti. 

"Surti itu kemampuan merasa, harti itu kemampuan untuk mengerti, bukti artinya melakukan, dan bakti artinya mudah untuk bersosialisasi atau berbakti. Anak-anak di Jawa Barat harus seperti itu, strateginya melalui Jabar Masagi," kata Emil saat acara meresmikan program Jabar Masagi, Rabu (5/12/2018) malam. 

Emil menjelaskan nilai-nilai budaya tersebut menjadi benteng di tengah perkembangan zaman. Jabar Masagi, lanjut dia, merupakan perjalanan untuk menyiapkan anak-anak Jabar menjadi manusia unggul.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil meluncurkan program Jabar Masagi di Gedung Negara Kota Cirebon. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)

Dia menjelaskan ada empat indikator yang bisa menjadikan anak-anak di Jabar memiliki kualitas unggulan, yakni sehat secara fisik, cerdas, berakhlak, dan religius. "Semuanya harus ditanamkan. Ada yang cerdas, sehat, tapi jahat. Ada juga yang religius, berakhlak, sehat, tapi kurang pintar. Keempatnya harus ada. Kenapa Jepang maju? Karena manusianya unggul," ucap Emil. 

Selain Jabar Masagi, Emil mengatakan pihaknya akan meluncurkan Jabar Saber Hoax pada Kamis (6/12/2018). Acara Jabar Masagi itu dihadiri sejumlah kepala daerah di Jawa Barat. 

"Benteng karakternya itu Jabar Masagi, nanti yang melawan hoax ada Jabar Saber Hoax," katanya. (bbn/bbn)

jabar masagi ridwan kamil pemprov jabar cirebon


Kecelakaan NH Dini Sampai Meninggal, Taksi yang Ditumpanginya Terhantam Truk yang Berjalan Mundur

Kecelakaan NH Dini Sampai Meninggal, Taksi yang Ditumpanginya Terhantam Truk yang Berjalan Mundur

Kamis, 6 Desember 2018 07:45

 

KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Novelis NH Dini 

TRIBUNJABAR.ID - Sastrawan Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin atau akrab disapa NH Dini (82) meninggal dunia setelah mobil taksi yang ditumpanginya kecelakaan di Tol Tembalang KM 10, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (4/12/2018).

NH Dini sempat mendapat perawatan medis di RS Elisabeth Semarang pasca-kecelakaan.

Sayang, nyawa pengarang novel Pada Sebuah Kapal itu tak tertolong.

NH Dini mendapat luka di bagian kepala dan kaki kanan.

Sementara itu, sopir taksi bernama Suparjo (57) terluka di bagian tangan kanan dan kaki kirinya lecet.

Seperti diwartakan Tribun Jateng, Selasa, Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Yuswanto Ardi menjelaskan kronologi kecelakaan yang menewaskan NH Dini.

Bermula saat truk bernomor polisi AD 1536 mengalami kerusakan di jalur utama tol.

• Sebelum Meninggal, NH Dini Ternyata Sempat Menerbitkan Novel, Dianggap Pesan Sebelum Berpulang

Saat hendak melaju kembali, truk tersebut justru berjalan mundur.

Truk bernomor polisi AD 1536 mengalami kecelakaan dengan sebuah mobil taksi berjenis Toyota Avanza, Selasa (4/12/2018). Sastrawan NH Dini berada di dalam mobil taksi tersebut. (Istimewa)
Di saat yang sama, mobil Toyota Avanza yang ditumpang NH Dini datang dari arah yang sama dan berada tepat di belakang truk.

Sopir taksi tidak dapat menghindar dan tabrakan pun terjadi.

Juru bicara telah memenuhi panggilan polda

Jakarta -juru bicara telah memenuhi panggilan Polda Metro Jaya dalam rangka pemeriksaan soal isu pungli terhadap ketua pengadilan. Kuasa hukum Farid Wajdi menilai perkara ini adalah kriminalisasi.

"Frasa 'kriminalisasi' layak disematkan pada peristiwa ini lantaran proses hukum yang keliru karena menerobos batas-batas ranah kebebasan pers lewat UU Pers," kata kuasa hukum Farid yang tergabung dalam Koalisi Advokat Selamatkan Komisi Yudisial (KAS KY), Mahmud Irsad Lubis dan Denny Ardiansyah Lubis, dalam keterangan pers, Kamis (6/12/2018).

Baca juga: Hakim Polisikan Jubir KY, Kuasa Hukum: Ini Sengketa Pers

Kuasa hukum Farid berpandangan ini adalah perkara sengketa pers berkaitan dengan pemberitaan, bukan tindak pidana umum. Pungli itu diungkap lewat produk jurnalistik. Bila dilarikan ke tindak pidana umum, maka ini adalah kriminalisasi karena mengancam kemerdekaan pers dan mengancam keselamatan narasumber.

"Perkara ini menjadi preseden buruk yang telah terjadi kedua kali untuk Komisi Yudisial dan yang kesekian kali untuk kemerdekaan pers, serta narasumber baik dalam menyatakan sikap maupun saat menjalankan tugas," ujar KAS KY.

Kuasa hukum Farid Wajdi menekankan kebebasan pers terkait penyampaian pandangan, pendapat, serta kontrol sosial dijamin oleh Pasal 15 ayat 2a Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Dewan Pers diamahkan untuk melindungi kemerdekaan pers. Maka penyelesaian sengketa pers juga seharusnya diproses di Dewan Pers, bukan di kepolisian.

"Sesuai dengan Nota Kesepahaman antara Dewan Pers dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia No. 2/DP/MoU/II/2017 No.B/5/II/2017 tentang Koordinasi Dalam Perlindungan Kemerdekaan Pers dan Penegakan Hukum Terkait Penyalahgunaan Profesi Wartawan, untuk mengarahkan/mengkonsultasi penanganan kasus tersebut kepada Dewan Pers," sebut mereka.

Baca juga: Jubir KY Dicecar 31 Pertanyaan oleh Polisi soal Pungutan Rp 150 Juta

Bila cara-cara pelaporan ke polisi seperti ini dibiarkan, maka bisa-bisa para ahli tidak mau berpendapat karena khawatir dikriminalisasi. Yang disampaikan Farid Wajdi dalam pemberitaan tentang adanya setoran pungli tenis dimaksudkan dalam rangka menjalankan fungsi tugas lembaga pula. Informasi tentang pungli juga merupakan temuan yang wajib ditindaklanjuti KY sebagai lembaga pengawas.

" Laporan Polisi tersebut sungguh sangat melanggar fatsun serta prinsip check and balances dalam bernegara dan dilakukan terhadap lembaga resmi yang berwenang dalam menjalankan tugasnya, sekaligus juga membahayakan narasumber yang menjadi mitra media serta dilindungi oleh kebebasan pers," kata KAS KY.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Persatuan Tenis Warga Pengadilan (PTWP) Pusat hakim agung Syamsul Maarif bersama sejumlah hakim mempolisikan Komisi Yudisial (KY), pada 17 September lalu. Hal itu terkait pungutan Rp 150 juta untuk pertandingan tenis. Sekalian, mereka juga membantah adanya pungli semacam itu. Laporan itu diterima polisi dengan nomor LP/4965/IX/2018/Dit.Reskrimum

Selain itu, laporan dibuat oleh Ketua Pengadilan Tinggi (PT) Medan, Cicut Sutiarso dengan nomor LP/4966/IX/2018/PMJ/Dit.Reskrimum. Identitas pelapor masih dalam penyelidikan dan pasal yang dilaporkan sama dengan laporan sebelumnya.

Keponakan Setya Novanto, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo, divonis 10 tahun penjara karena terbukti terlibat dalam pusaran korupsi proyek e-KTP.

Jakarta - Keponakan Setya Novanto, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo, divonis 10 tahun penjara karena terbukti terlibat dalam pusaran korupsi proyek e-KTP. Pengacara Irvanto, Susilo Ariwibowo, menilai vonis tersebut terlalu berat. 

"Kalau itu peran yang sangat minimal atau hanya sebagai perantara dijatuhi hukuman 10 tahun, rasanya berat sekali. Saya tidak mengira dan membayangkan sampai 10 tahun," kata Susilo di Pengadilan Tipikor, Jl Bungur Besar Raya, Rabu (5/12/2018).

Baca juga: Terbukti Korupsi e-KTP, Keponakan Novanto Divonis 10 Tahun Penjara

Susilo mengaku kecewa terhadap putusan hakim yang dianggap cenderung mempertimbangkan dalil tuntutan jaksa. Menurutnya, peran Irvanto sebagai kurir atau perantara aliran uang saja.

"Saya ingin menyampaikan bahwa putusannya sangat mengecewakan karena kalau kita lihat dari sejak awal tadi pertimbangan putusan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan putusan-putusan terdakwa e-KTP lainnya," jelas Susilo.

Baca juga: KPK: Kasus Korupsi e-KTP Mungkin Belum Selesai sampai Tahun Depan

Susilo sendiri tidak mengira kliennya akan divonis hukuman 10 tahun penjara. Meski demikian, sambung dia, kliennya belum memutuskan mengajukan permohonan banding.

"Saya mengiranya jauh tidak sampai 10 tahun. Mungkin dari minimal lebih dikit," imbuhnya. 

Sebelumnya, Irvanto dan orang dekat Novanto, Made Oka Masagung, dinyatakan terbukti terlibat dalam korupsi proyek e-KTP. Keduanya sama-sama divonis 10 tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsider 3 bulan kurungan.

Terima Suap dari Napi Lapas Sukamiskin, Wahid: Saya Khilaf


Rabu 05 Desember 2018

Dony Indra Ramadhan -

Eks Kalapas Sukamiskin Wahid Husen (Foto: Dony Indra Ramadhan)

Bandung - Eks Kalapas Sukamiskin Wahid Husen tak banyak bicara soal kasus suap yang menimpa dirinya. Dia hanya mengaku khilaf atas perbuatannya. 

"Saya manusia, saya khilaf," kata Wahid dengan suara pelan di hadapan majelis hakim di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Rabu (5/12/2018).

Baca juga: Wawan Suap Kalapas Sukamiskin untuk 'Ngamar' di Hotel

Pernyataan Wahid itu disebutkan usai hakim ketua Dariyanto mempersilakan Wahid menyampaikan sesuatu. Wahid tak banyak bicara dan hanya mengungkapkan kekhilafannya. 

ADVERTISEMENT


Hakim juga menanyakan kepada penasihat hukum Wahid apakah akan mengajukan eksepsi atau tidak. Tim penasihat hukum yang berjumlah 4 orang kompak tak mengajukan eksepsi. 

"Karena tidak eksepsi, sidang selanjutnya pembuktian," kata Dariyanto.

Baca juga: Terungkap! Fuad Amin Pura-pura ke RS Padahal ke Rumah Mewah di Dago

Suasana sidang dapat disaksikan dalam video di bawah.

Sidang kembali dilanjutkan pada Rabu pekan depan. Agenda sidang pembuktian dakwaan. 

Usai persidangan, Wahid langsung diburu wartawan. Namun, Wahid enggan memberikan keterangan dan terus berjalan meninggalkan ruang sidang. 

"Belum, belum. Nanti saja," ucap Wahid. 

Sementara itu pengacara Wahid, Firma Uli Silalahi, mengatakan bakal menguji kebenaran hukum di persidangan nanti. Salah satunya dengan pemeriksaan saksi.

"Kita uji kebenaran hukum fakta di persidangan saksi dan alat bukti dakwaan semacam susunan dari berkas pemeriksaan penyidik," ujar Firma usai persidangan.

Baca juga: Ini Peran Inneke Koesherawati di Suap Eks Kalapas Sukamiskin

Wawan Suap Kalapas Sukamiskin buat 'Ngamar', Masih Sampai Sekarang?


Rabu 05 Desember 2018, 21:25 WIB

Siapa Teman Wanita yang 'Ngamar' Bersama Wawan

Rabu 05 Desember 2018, 22:05 WIB

Tiga Tahun Diresmikan, Pasar 'Keren' Sarijadi Masih Sepi Melompong

Tri Ispranoto - detikNews

Foto: Tri Ispranoto

Bandung - Maret 2017 silam, Pasar Sarijadi yang diklaim sebagai pasar tradisional terkeren se-Kota Bandung diresmikan. Tapi hampir tiga tahun diresmikan, kondisi pasar masih sepi karena hanya sedikit pedagang yang berjualan.

November 2017 lalu atau delapan bulan pasca diresmikan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, detikcom sempat berkunjung ke pasar yang berada di Jalan Sariasih. Hasilnya pasar masih sepi bahkan sejumlah pedagang yang sempat berjualan pada acara pembukaan tiba-tiba menghilang.

Hari ini, Rabu 5 Desember 2018, detikcom kembali ke Pasar Sarijadi dalam rangka HUT PD Pasar Bermartabat Kota Bandung ke-11. Lagi-lagi kondisi masih sepi, bahkan lebih parah dari Bulan November 2017 lalu.

Pantauan wartawan dari tiga lantai hanya lantai satu dan tiga yang diisi. Jongko di lantai satu diisi oleh pedagang basahan yang sudah berjualan sejak pasar belum direvitalisasi. Sementara di lantai tiga, foodcourt terlihat seperti diisi dadakan oleh penjual. Hal itu terlihat dari minimnya barang yang dijual dan semua terlihat baru.

Bahkan detikcom sempat bertemu salah seorang pedagang, Cicih. Sebelumnya Cicih sempat menjadi narasumber pada November 2017 lalu. Tapi, kini Cicih tak lagi berjualan karena kehabisan modal lantaran tidak ada pembeli.

"Ibu mah dari anak masih satu sampai sekarang dia udah umur 30 tahun dagang di sini. Sebelum renovasi mah ramai, sekarang sepi. Ibu juga berhenti jualan, kehabisan modal," ujar Cicih.

Ia menilai pasar semakin sepi karena kurangnya promosi yang dilakukan pengelola. Belum lagi kondisi pasar yang 'keren' malah membuat orang enggan masuk karena menyangka harga barang-barang mahal.

"Orang kan lihat mungkin karena seperti ini disangka jualan harganya jadi mahal, padahal mah enggak. Terus itu di depan orang banyak nyangka ini bukan pasar. Kurang promosi," ucapnya.

Foto: Tri Ispranoto

Menanggapi hal itu Wali Kota Bandung Oded M Danial berharap PD Pasar Bermartabat bisa mengelola lebih baik lagi. Bahkan diharapkan dengan optimalisasi aset bisa menghasilkan pendapatan tambahan bagi pemerintah.

"Mang Oded harapkan nanti PD Pasar, ini kan aset luar biasa. Tolong ari nu ngarana usaha, semua aset yang dititipkan, diamanahkan oleh Pemkot Bandung supaya maksimal optimal bisa menghasilkan deviden. Tapi dengan catatan kembalikan semuanya kepada aturan," ujar Oded. (tro/ern)

pasar sukajadi bandung


Wawan Suap Kalapas Sukamiskin buat 'Ngamar', Masih Sampai Sekarang?

Rabu 05 Desember 2018, 18:30 WIB

Wawan Suap Kalapas Sukamiskin buat 'Ngamar', Masih Sampai Sekarang?

Foto: Ari Saputra

Bandung - Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan disebut menyuap eks Kalapas Sukamiskin Wahid Husen untuk ngamar bersama teman wanitanya di hotel. Masihkah hal itu dilakukan suami Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany hingga saat ini? 

Kalapas Sukamiskin Tejo Harwanto mengatakan sejak operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Wahid Husen atas suap perizinan, Wawan belum pernah lagi mengajukan izin keluar Lapas Sukamiskin. 

"Selama saya bertugas, sepertinya yang bersangkutan belum pernah membuat permohonan izin keluar lapas," ucap Tejo kepada detikcom via pesan singkat, Rabu (5/12/2018).

Baca juga: Wawan Suap Kalapas Sukamiskin untuk 'Ngamar' di Hotel

Tejo sendiri baru menjabat sebagai Kalapas Sukamiskin sejak KPK melakukan OTT.

Tejo mengatakan apabila ke depannya Wawan mengajukan izin, prosesqq pengajuan hingga disetujui akan dilakukan sesuai prosedur. Wawan akan disidang oleh tim pengamat pemasyarakatan (TPP).

"Kalaupun ada akan dilaksanakan sesuai prosedur yang berlaku melalui sidang TPP dan dengan pengawalan petugas kepolisian," katanya. 

Suap yang dilakukan oleh suami Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany ini terungkap dalam sidang perdana Wahid Husen di Pengadilan Negeri (PN) Bandung pagi tadi. Jaksa KPK dalam dakwaannya menyebut Wawan menyuap Wahid untuk bisa menginap di hotel di Bandung bersama teman wanitanya.

Baca juga: Ini Peran Inneke Koesherawati di Suap Eks Kalapas Sukamiskin

Terdakwa memberi kemudahan dalam pemberian izin keluar kapas dalam bentuk izin berobat pada 16 Juli 2018 dengan alasan berobat di rumah sakit Rosela, Karawang. Padahal terdakwa mengetahui bahwa izin keluar tersebut sengaja disalahgunakan untuk menginap di luar lapas," ucap jaksa KPK Trimulyono Hendradi saat membacakan surat dakwaan.

Dalam dakwaannya, jaksa menyebut bahwa Fahmi keluar dengan cara menggunakan mobil ambulans Lapas Sukamiskin yang justru tidak mengantar ke RS Rosela Karawang melainkan ke rumah sakit Hermina Arcamanik.

Baca juga: Terungkap! Fahmi dan Inneke Pakai Bilik Cinta di Lapas Sukamiskin

Sampai di parkiran RS Hermina, Wawan berpindah mobil ke mobil pribadi yang sudah menunggu. Mobil tersebut lantas menuju rumah kakak Wawan, Ratu Atut di kawasan Suryalaya. 

"Setelah itu perjalanan dilanjutkan kembali menuju hotel Grand Mercure Bandung dan Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan kemudian menginap di hotel tersebut dengan teman wanitanya," ucap jaksa.

Saksikan juga video 'Fahmi dan Inneke Pakai Kamar 'Wikwikwik' di Lapas Sukamiskin':

Berita hari ini

Dapat di terpercaya