Minggu, 27 Januari 2019

KECELAKAAN CIPULARANG :


Facebook/Yayan Supian

Laka tunggal yang melibatkan Bus Bima Suci terjadi di ruas jalan Tol Cipularang, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Senin (28/1/2019) sekitar pukul 09.40 WIB. 

Purwakarta - Laka tunggal yang melibatkan Bus Bima Suci terjadi di ruas jalan Tol Cipularang, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Kecelakaan di titik KM 70+400 Tol Cipularang tersebut terjadi pada Senin (28/1/2019) sekitar pukul 09.40 WIB.

Awalnya bus diduga melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Bandung menuju Jakarta.

Baca: Fakta Kecelakaan Maut Bus Bima Suci di Tol Cipularang, Kronologi hingga Jumlah Korban Tewas

Disebutkan bahwa saat kejadian, hujan mengguyur lokasi kecelakaan.

Diduga bus kehilangan kendali saat melintas di lokasi kejadian karena jalan licin.


Minggu, 20 Januari 2019

Viral Video Warga Indramayu Buru Uang Jutaan Rupiah di Sungai


Warga ramai-ramai mencari uang jutaan rupiah di Sungai Tanjungsari Indramayu. (Foto: tangkapan layar Facebook akun Yuni Rusmini)

Indramayu - Sejumlah orang ramai-ramai memburu uang jutaan rupiah di Sungai Tanjungsari, Indramayu, bikin geger jagat maya. Rekaman video kejadian tersebut viral di media sosial. 

Salah satu pengguna Facebook, Yuni Rusmini, membagikan potongan video para warga mencari uang asli pecahan Rp 100 ribu di sungai itu. Yuni menjelaskan kejadiannya berlangsung di Desa Tanjungsari, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (18/1).

"Infonya beredar katanya uang puluhan juta dibuang di sungai beserta emas, seperti kalung, gelang, dan lain-lain. Spontan warga beramai-ramai mencari uang pecahan Rp 100 ribuan," tulis Yuni dalam video yang diunggahnya itu, Minggu (20/1/2019).

Yuni menuliskan sejumlah orang berhasil mendapatkan Rp 200 hingga Rp 300 ribu dari hasil pencarian di sungai itu. Hingga kini Yuni belum menjawab saat dimintai konfirmasi Wartawan. Sebanyak 49 pengguna Facebook lainnya membagikan video yang diunggah Yuni.

Kapolres Indramayu AKBP M Yoris Marzuki membenarkan peristiwa tersebut. Dia menjelaskan kejadian itu bermula saat sejumlah uang milik Usman (40), warga Desa Tanjungsari, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, dibuang ke sungai oleh istrinya, Safiah (40). 

"Benar. Uang yang dibuang ke sungai oleh istri Pak Usman itu kurang lebih Rp 4 juta," kata Yoris kepada wartawan melalui pesan singkatnya, Minggu (20/1/2019). 

Menurut Yoris, warga yang terjun ke sungai itu sudah mengembalikan uang kepada Usman. "Terkumpul sekitar Rp 1 juta rupiah. Uang itu kemudian dikembalikan ke Pak Usman," kata Yoris.(YD1JNI)

Jumat, 18 Januari 2019

Didampingi Iriana, Jokowi Potong Rambut di Tukang Cukur 'Asgar'

Jokowi potong rambut di tukang cukur 'Asgar'.

Garut - Setelah menemui petani di Desa Leuwigoong, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpindah lokasi ke Danau Situbagendit, Garut, Jawa Barat. Jokowi ditemani Ibu Negara Iriana memotong rambut oleh pencukur asli dari Garut, alias 'Asgar'.

Jokowi tiba di Danau Situbagendit, Garut, Jawa Barat, pukul 09.10 WIB, Sabtu (19/1/2019). Di lokasi itu sudah tersusun rapi puluhan bangku yang telah ditempati oleh pencukur dan orang yang dicukur rambutnya.

Baca juga: Ditemani Ridwan Kamil, Jokowi Blusukan ke Sawah di Garut

Pencukur yang ada di lokasi ini tergabung dalam organisasi Persatuan Pangkas Rambut Garut (PPRG). Jokowi melihat-lihat aktivitas pangkas rambut di lokasi itu yang dilakukan secara massal.

Jokowi kemudian duduk di salah satu bangku kosong. Pria bertopi pemangkas rambut kemudian menghampirinya.

Jokowi, Iriana, dan pemangkas rambut tersebut terlihat berdiskusi singkat. Iriana tampak mengarahkan pemangkas rambut mengenai bagaimana model rambut Jokowi.

Setelah berdiskusi singkat, Jokowi kemudian dipasangi kain yang menutup tubuhnya. Selembar kertas seperti tisu dililit ke lehernya. Rambut Jokowi siap untuk dipangkas.

Baca juga: Masuk Gang Sempit, Jokowi Cek Sambungan Listrik Gratis di Garut

Pemangkas rambut bernama Herman itu mulai memangkas rambut Jokowi. Herman merupakan warga Bantarjati, Garut, dan sudah lama menjadi langganan pangkas rambut Jokowi.

Herman memangkas bagian pinggir dan bawah rambut Jokowi. Bagian atas dan belakangnya juga dipotong sedikit.

Setelah memotong rambut, Herman membuka kain penutup dan membersihkan sisa rambut di muka dan leher. Herman juga menyemprotkan air di rambut dan menyisir rapi.

Iriana juga sempat melihat dan mengarahkan langsung pemotongan rambut Jokowi. Iriana terus berada di dekat Jokowi dan memantau suaminya saat pangkas.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki dan Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono juga ikut dipangkas rambutnya. (YD1JNI)

Rabu, 16 Januari 2019

Jelang Pemilu 2019, Napi Lapas Ciamis Jalani Perekaman e-KTP

Seorang napi penghuni Lapas Ciamis melaksanakan perekaman e-KTP. (Foto: Dadang Hermansyah)

Ciamis - Sebanyak 41 warga binaan Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II B Ciamis menjalani perekaman KTP Elektronik (e-KTP) oleh Disdukcapil dan KPU Kabupaten Ciamis. Pendataan kepada napi ini berkaitan hak pilih saat Pemilu 2019.

"Perekaman ini kita lakukan bersama KPU Ciamis untuk sukseskan Pemilu 2019. Sekarang jumlah warga binaan yang direkam itu sebanyak 41 orang, yang belum terdata. Kita sisir nomor induk kependudukan (NIK) nya, dengan aplikasi SIAK, melalui rekam sidik jari," ujar Kepala Bidan Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Ciamis Rusli di sela-sela kegiatan cetak rekam e-KTP di Lapas Ciamis, Jawa Barat, Kamis (17/1/2019).

Baca juga: Baru 31% Napi Masuk DPT, Kemenkum HAM Kebut Pendataan e-KTP

Rusli mengatakan perekaman e-KTP di Lapas Ciamis ini berjalan lancar tanpa hambatan. Padahal biasanya, menurut dia, saat perekaman e-KTP jemput bola tersebut sering terjadi gangguan jaringan.

"Sehari bisa langsung selesai perekaman, untuk pencetakan nya mungkin hari Senin baru bisa. Mudah-mudahan pada waktunya nanti para warga binaan di Lapas Ciamis ini bisa menunaikan menyalurkan hak pilihnya," terang Rusli.

Komisioner KPU Ciamis Divisi Program dan Data Said Antanjani menjelaskan untuk di Lapas Kelas II B Ciamis ada dua tempat pemungutan suara (TPS). Tercatat jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) domisili Ciamis yakni TPS 069 sebanyak 15 orang, dan TPS 070 sebanyak 16 orang.

Baca juga: KPU Akan Bentuk TPS di Lapas-Rutan yang Jumlah Pemilihnya Cukup

Sedangkan daftar pemilih tambahan (DPTB) untuk TPS 069 sebanyak 158 orang dan TPS 070 terdata 156 orang. Berdasarkan data terakhir dari KPU, warga binaan yang perlu dilakukan perekaman sebanyak 13 orang, yang kini telah dilaksanakan.

"Memang data di Lapas itu sering berubah, daftar pemilih tetap saat ini pada hari H bisa saja berubah, karena kan ada yang keluar ada yang masuk. Juga biasanya ada mutasi antar lembaga," tutur Said .

e-ktp dpt pemilu 2019 lapas ciamis ciamis


Senin, 14 Januari 2019

2 Penumpang Mobil di Banyuwangi Luka akibat Tertimpa Pohon Tumbang

Foto: Istimewa

Banyuwangi - Sebuah pohon tiba-tiba tumbang dan menimpa mobil yang melintas. Akibatnya, dua orang dilarikan ke rumah sakit terdekat, karena mengalami luka. Sementara mobil, mengalami ringsek. 

Kejadian tersebut terjadi di Jalan Raya jember, Desa Tegalharho, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, sekitar pukul 15.30 Wib, Senin (14/1/2019).

Sebelum tertimpa pohon, mobil Toyota Avanza warna putih dengan plat nomer P 1613 VV ini melintas dari arah barat ke timur atau Jember menuju Banyuwangi. Karena kondisi hujan deras, mobil yang dikemudikan oleh Wahyu Eko Setiawan (46) berjalan pelan. 

"Menurut saksi mata, tiba-tiba pohon itu tumbang. Pas saat itu rombongan dari BPR Ady itu melintas," ujar AKP Mujiono, Kapolsek Glenmore kepada Wartawan, Senin (14/1/2019). 

Akibat kejadian ini, Wahyu Eko Setiawan, pengemudi mobil tersebut mengalami luka di bagian kepala. Sedangkan seorang lagi bernama Wahyu Setiawan sempat dirawat, namun sudah diperbolehkan pulang.

"Luka di kepala cukup parah. Langsung dibawa ke Rumah Sakit Krikilan," tambahnya. 

Akibat kejadian tersebut, jalur Banyuwangi - Jember sempat mengalami macet selama beberapa jam, karena Polisi, BPBD dan masyarakat berusahan melakukan evakuasi terjadap kendaraan dan pohon yang melintang di jalan.

"Alhamdulillah semua lancar. Tidak sampai satu jam bisa aktif kembali jalan Banyuwangi Jember," pungkasnya.(YD1JNI).

Ridwan Kamil Cari Teknologi Pendeteksi Puting Beliung ke Jepang


Ridwan Kamil akan cari teknologi pendeteksi puting beliung (Foto: Wisma Putra)

Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan mencari teknologi pendeteksi angin puting beliung ke Jepang. Menurutnya, teknologi pendeteksi puting beliung cukup sulit.

"Saya mengimbau kepada akademisi ada enggak ilmu mencegah puting beliung. Selama pengetahuan saya belum ada," kata Ridwan Kamil usai melakukan peninjauan ke lokasi puting beliung di Desa Jelegong, Kecamatan Rancaekek, Senin (14/1/2019).

Emil sapaan Ridwan Kamil mengungkapkan pihaknya akan mencari teknologi pendeteksi puting beliung hingga ke Jepang.

"Saya imbau jika ada informasinya (teknologi pendeteksi puting beliung) segera DM (Direct Massage ke Instagram) saya untuk teknologi puting beliung. Tornado kalau di Amerika atau Taifun di Jepang dan Hongkong," ungkapnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Janjikan Bantuan untuk Korban Puting Beliung

Menurutnya, bencana alam di Jawa Barat setiap tahunnya mencapai 1.000-1.500 kejadian.

"Bencana alam di Jabar 1000 an sampai 1500 an kejadian. Dibagi per bulan 100 an, dibagi per haru bisa tiga kali sehari," tutur dia.

Menurutnya longsor menjadi bencana mayoritas yang terjadi di Jabar dibandingkan banjir, kebakaran dan angin puting beliung.

"Mayoritasnya longsor, seperti di Cisolok. Kemarin longsor jalan di Cisewu, sampai 40 persen. Berikutnya banjir, kebakaran dan angin. Kita sedang menyiapkan Jawa Barat tanggap bencana, bekerjasama dengan pemerintah Jepang yang paling canggih," jelasnya.

Emil mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dengan beberapa kejadian bencana alam yang akhir-akhir ini terjadi di Jawa Barat.

Selain longsor, banjir dan kebakaran, masyarakat juga harus mengetahui tanda-tanda akan terjadinya angin puting beliung.

"Tadi saya sampaikan ke warga, indikatornya dua. Pertama, kalau cuaca cerah tiba-tiba gelap itu ciri-ciri akan terjadi cuaca ekstrem berujung puting beliung," jelas dia.

Ciri-ciri kedua, suhu udara berubah tiba-tiba dan tidak seperti biasanya. Maka angin puting beliung akan terjadi.

"Kedua, kalau tiba-tiba suhu udara panas menjadi dingin seperti suasana subuh, artinya situasi akan terjadi puting beliung," ujarnya

Kamis, 10 Januari 2019

Soal Teror ke Rumah Pimpinan KPK, Kapolri Bilang "Ada Petunjuk Menarik"

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan, ada petunjuk menarik yang ditemukan polisi dalam menyelidiki teror terhadap Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif.

"Kita berdoa semoga bisa cepat terungkap. Ada beberapa petunjuk yang menarik," kata Tito di Universitas Indonesia, Depok, Kamis (10/1/2019).

Namun, Tito tidak mengungkapkan apa petunjuk tersebut. Ia juga mengatakan, sebaiknya KPK membentuk tim yang nantinya bergabung dengan tim kepolisian dalam menyelidiki kasus teror tersebut.

Baca juga: Menkumham: Teror kepada Pimpinan KPK Tak Layak Terjadi di Negara Hukum

“Bila memungkinkan KPK dapat membentuk tim yang bergabung dengan tim kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut supaya penanganan kasusnya betul-betul bisa transparan," kata Tito.

Tito mengaku prihatin atas teror yang menyasar pimpinan KPK ini.

Begitu mengetahui kabar adanya teror di rumah pimpinan KPK, Tito mengaku langsung berkoordinasi dengan Agus Rahardjo dan Laode.

Ia pun memerintahkan jajarannya untuk segera mengungkap pelaku teror. Pada Rabu (9/1/2019), rumah Agus di Perumahan Graha Indah, Jatiasih, Kota Bekasi jadi sasaran teror.

Benda mirip bom paralon disangkutkan ke pagar rumah itu pada pukul 05.30 WIB.

Baca juga: Ketua KPK Siap Bantu Kepolisian Selidiki Kasus Teror di Kediamannya

Sementara itu, rumah Laode dilempar bom molotov pada Rabu dini hari.

Belum diketahui pelaku atau motif pelaku meneror rumah dua pimpinan KPK. Polisi juga masih mencari tahu apakah teror ini terkait kasus korupsi yang ditangani KPK atau tidak.

Terkait kasus di dua lokasi ini, polisi telah memeriksa 17 orang, termasuk Laode.

Video Pilihan

2 Kecamatan di Tasikmalaya Ini Paling Rawan Longsor


Longsor di Kampung Markica, Kabupaten Tasikmalaya, pada 2017. (Foto: Deden Rahadian)

Kabupaten Tasikmalaya - Dua daerah di Kabupaten Tasikmalaya masuk kategori paling rawan longsor. Lokasinya yaitu Kecamatan Salawu dan Puspahiang.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya Ria Supriatna mencatat 39 kecamatan di wilayah kerjanya rawan pergerakan tanah. 

"Hampir merata di seluruh wilayah, namun di dua wilayah yang paling rawan yakni Salawu dan Puspahiang," kata Ria, Kamis (10/1/2019).

BPBD sudah menggelar sosialisasi kepada warga di Salawu dan Puspahiang untuk mengganti area persawahan dan kolam dengan cara menanami tumbuhan. "Sebagian ada yang melaksanakan sosialisasi itu, tapi sebagian lagi belum. Karena kita juga tidak bisa memaksa," ucapnya.

Saat ini, menurut dia, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk segera menutup kembali lubang menganga kalau terjadi pergeseran tanah. "Selain tentunya harus siaga jika ada hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi dalam waktu lama," ujar Ria.(yd1jni)

pergerakan tanah tasikmalaya bpbd kabupaten tasikmalaya longsor di tasikmalaya


Rabu, 09 Januari 2019

Sindikat Pembobol ATM di Garut Diciduk


Barang bukti kasus sindikat pembobol ATM di Garut. (Foto: Hakim Ghani/detikcom)

Garut - Kiprah sindikat pembobolan mesin ATM di Garut berakhir. Komplotan penjahat ini pernah melakoni aksi serupa di sejumlah kota di Jabar dan Jateng. Modus mereka mengganjal lubang kartu ATM menggunakan plastik mika.

"Kami menangkap tersangka pembobol ATM. Sampai saat ini ada tiga orang yang sudah diamankan," ujar Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna kepada wartawan di Mapolres Garut, Jawa Barat, Rabu (9/1/2019). 

Awalnya polisi menyelidiki dua kasus pembobolan ATM di Garut pada 4 dan 14 November 2018. Sejak itu polisi menyebar dan mengintai pelaku.

Hasilnya, polisi memergoki komplotan ini. Saat itu, sempat terjadi kejar-kejaran hingga akhirnya polisi berhasil menangkap satu dari lima orang pelaku berinisial AA (28).

"Mereka beraksi lagi dan kita kejar, dapat satu," ucap Budi.

Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna menyampaikan keterangan kepada wartawan saat ekspose pengungkapan kasus sindikat pembobol ATM. (Foto: Hakim Ghani)

Sehari berselang, polisi kembali meringkus satu tersangka, inisial S alias Macho (35), di tempat persembunyiannya, kawasan Cimanganten, Garut. Pengejaran pelaku lainnya terus berlangsung. Polisi menciduk EC (45) selaku otak di balik serangkaian aksi pembobolan ATM.

Budi mengatakan mereka beraksi tak hanya di Garut. "Mereka mengaku pernah beraksi di sejumlah daerah di Garut hingga ke Jawa Tengah," tutur Budi.

Pelaku membobol ATM dengan cara mengganjal lubang kartu dengan plastik mika dilapisi lem. Saat kartu ATM milik korban sudah tertelan, mereka seolah-olah membantu untuk mengetahui PIN ATM tersebut. Setelah mendapat PIN-nya, mereka menguras uang korban.

Polisi menyita barang bukti dari tangan para tersangka di antaranya puluhan kartu ATM hasil kejahatan, obeng, hingga uang tunai. Polisi kini memburu sejumlah pelaku lain yang diduga terlibat dalam komplotan ini.

"Para pelaku ini terancam hukuman lima tahun penjara," ujar Budi.

Senin, 07 Januari 2019

Ustadz Arifin Ilham Dikabarkan Meninggal Dunia Hoax, Fadli Zon: Baru Saja Jenguk, Baik-baik Saja

 

TRIBUN-TIMUR.COM - Beredar kabar jika Ustadz Arifin Ilham yang sedang dirawat di RSCM atau Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, meninggal dunia, Selasa (8/1/2019).

Kabar jika Ustadz Arifin Ilham meninggal dunia sedang beredar luas melalui aplikasi pesan instan WhatsApp, Facebook, dan Twitter.

Belum ada konfirmasi dari pihak keluarga mengenai kabar Ustadz Arifin Ilham meninggal dunia.

Namun, Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zonmelalui akunnya pada Twitter @fadlizon menulis atau berkicau jika Ustadz Arifin Ilham baik-baik saja.

Tak Ustadz Arifin Ilham meninggal dunia atau kabar yang beredar adalah hoax.

Kata Fadli Zon, dirinya baru saja membesuk Ustadz Arifin Ilham di RSCM.

"Baru saja jenguk Ustdz Arifin Ilham di RSCM, beliau baik-baik saja."

Demikian kicauan Fadli Zon pada pukul 10:37 WIB, Selasa hari ini.

Bersamaan dengan beredarnya kabar Ustadz Arifin Ilham meninggal dunia.

Baca: Penyakit Ustadz Arifin Ilham hingga Dirawat di RSCM, Anies Baswedan dan Kapolri Membesuk

Sebelumnya diberitakan, setelah sempat dikabarkan sembuh dari kanker nasofaring dan getah bening stadium 4A, Ustadz Arifin Ilham kembali harus dirawat di rumah sakit, RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. 

Baca: Istri Kedua, Oksana Voevodina Hanya Jadi Permaisuri saat Bulan Madu dengan Raja Kelantan Malaysia

Halaman selanjutnya 


Minggu, 06 Januari 2019

Ruko Bahan Sepatu di Mojokerto Terbakar, Pemilik Sempat Terjebak

Foto: Enggran

Mojokerto - Rumah sekuko) bahan sepatu di Jalan Majapahit, Kelurahan/Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto ludes terbakar. Selain menghanang dagangan, insiden ini mengakibatkan pasangan suami-istri pemilik toko sesak nafas karena sempat terjebak di dalam ruko.

Informasi yang dihimpun wartawan kebakaran terjadi sekitar pukul 18.50 WIB. Api membakar tiga ruangan di lantai pertama ruko yang berada di Jalan Majapahit No 464 tersebut. Ketiga ruangan adalah toko bahan sepatu, gudang dan garasi.

Banyaknya bahan yang mudah terbakar, membuat api cepat membesar di dalam ruko Sumber Baru tersebut. Selain kobaran api, asap hitam tebal terus mengepul dari lokasi. Warga di sekitar ruko pun berhamburan keluar menyaksikan insiden ini.

Sebanyak 5 unit mobil pemadam kebakaran (PMK) dan 1 mobil water canon diterjunkan ke lokasi untuk menjinakkan api. Proses pemadaman juga melibatkan anggota TNI, Polisi dan Satpol PP Kota Mojokerto. Petugas sempat menutup Jalan Majapahit di depan lokasi kebakaran untuk memudahkan proses pemadaman.

"Bagian yang terbakar adalah gudang, toko dan garasi milik Haji Takrir," kata Kapolresta Mojokerto AKBP Sigit Dany Setiyono kepada wartawan di lokasi kebakaran, Minggu (6/1/2019).

Hingga kini Sigit mengaku belum mengetahui titik awal munculnya api. Menurut dia, penyebab kebakaran juga akan diselidiki besok.

Dia memastikan tak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. Hanya saja pemilik ruko dan istrinya mengalami sesak nafas. Kedua korban terlalu banyak menghirup asap saat terjebak di dalam rumah mereka yang berada di lantai ke dua ruko.

"Korban tadinya di dalam rumah, mengalami sesak nafas, sudah dievakuasi ke rumah tetangga," terangnya.

Sempat terjadi dua kali ledakan dari dalam ruko yang terbakar. Saksi mata Supriyono menuturkan, suara ledakan itu diduga berasal dari thinner yang banyak terdapat di dalam ruko. Sontak warga sekitar berhamburan ke luar rumah masing-masing akibat terkejut dengan suara ledakan tersebut.

"Saya dengar ada dua ledakan tadi," ungkapnya.

Hingga pukul 20.58 WIB, petugas masih melakukan pembasahan di ruko yang terbakar. 

Meski api berhasil dijinakkan, pembasahan ini untuk mengantisipasi api ****

Jumat, 04 Januari 2019

Ketua DPC Gerindra Bondowoso Jadi Tersangka Penipuan Rp 700 Juta

Supriyato, Anggota DPRD yang juga Ketua DPC Gerindra Bondowoso (Foto: Istimewa)

Probolinggo - Polisi menetapkan Supriyanto, Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Gerindra Bondowoso, atas dugaan penipuan uang sebesar Rp 700 juta. Namun polisi tak menahan Supriyanto.

Kasat Reskrim Polres Probolinggo AKP Riyanto mengatakan aksi penipuan dilakukan Supriyanto terhadap Ainul Yakin, warga Desa Kedung Dalem, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo.

Supriyanto sendiri, kata Riyanto, telah menjalani pemeriksaan lanjutan di Unit Pidum pada Rabu (2/1). Supriyanto yang juga anggota DPRD Bondowoso itu untuk sementara tidak ditahan.

"Kita tidak tahan karena tersangka bersikap kooperatif," ujar Riyanto kepada wartawan Jumat (4/1/2019).

Baca juga: Polisi Gandeng PPATK Lacak Aliran Dana Kasus Pengaturan Skor

Riyanto mengungkapkan aksi penipuan yang dilakukan Riyanto terjadi sekitar 2013 lalu. Saat itu korban dikenalkan temannya kepada Supriyanto di sebuah Hotel di Jakarta. Korban saat itu terlibat obrolan ringan dengan Supriyanto.

Saat ngobrol itulah Supriyato meminta sejumlah uang terhadap korban. Dalihnya uang itu akan disetorkan kepada Sugeng yang berdinas di Peruri guna proses pengeluaran uang dan proses perbankan.

Guna meyakinkan korban, Supriyanto berjanji akan melipatgandakan uang korban. Korban yang percaya akhirnya mengirimkan uang secara bertahap kepada tersangka lewat transfer.

Setelah lewat satu bulan, soal pencairan uang yang dijanjikan Supriyanto tak terbukti. Korban lantas menagih, namun Supryanto kembali mengelabui korban, dengan dalih uang sudah dicairkan Peruri sebesar Rp 650 miliar.

Baca juga: Awas! Ada Modus Penipuan Tiket Pesawat Singapore Airlines Murah

Namun demikian, kesabaran korban akhirnya tak terbendung setelah lebih dari satu tahun uang miliknya tak kunjung kembali. Kesal atas ulah Supriyanto, korban pun akhirnya melapo ke polisi.

"Jadi korban ini akhirnya melapor, karena sudah kesal merasa selalu ditipu. Dari situ kami langsung tindak lanjuti," kata Riyanto.

Riyanto menambahkan uang korban yang diambil Supriyanto diketahui digunakan untuk kepentingan pribadi. "Pemberkasan kasus penipuan sudah kami lakukan dan siap diserahkan ke pihak kejaksaan," tandas Riyanto.

ketua dpc gerindra probolinggo menipu penipuanprobolinggo

Share:

Penampakan Mobil yang Dipakai Suami Angkut Mayat Nita Jong

Yachya yusliha

Mobil yang digunakan pelaku membawa mayat istrinya. (Foto: Dian Firmansyah)

FOKUS BERITA: Pembunuhan Nita Jong

Subang - Nita Jong (55) dibunuh dan mayatnya dibuang oleh sang suami, Tomy Saputra Ong (59). Pelaku mengaku bingung lalu mengangkut mayat istrinya menggunakan mobil. Jasad wanita warga Jakarta Barat tersebut sempat dibawa pelaku ke sejumlah daerah di Jawa Timur dan Jawa Barat.

Mobil Toyota Avanza Veloz bercat perak nopol B 1462 BYY terlihat parkir di Mapolres Subang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat (4/1/2019). Mobil milik Nita itu menjadi barang bukti yang disita polisi.

Baca juga: Polisi: Suami Pelaku Tunggal Pembunuhan Nita Jong

Kendaraan inilah yang digunakan Tomy membawa jenazah Nita sejak dari rumahnya di Jakarta Barat hingga ke area pembuangan mayat di area kebun karet PTPN, Kabupaten Subang.

"Penangkapan si pelaku ini di rest area kilometer 62 Tol Cikampek. Dia ditangkap dengan mobilnya. Mobilnya masih bau mayat," kata Kapolres Subang AKBP M Joni.

Kapolres Subang AKBP M Joni memperlihatkan barang bukti. (Foto: Dian Firmansyah)

Tomy mencekik mati Nita di kediamannya, Jakarta Barat, Senin 31 Desember 2018, sekitar pukul 16.00 WIB. Pemicunya, berdasarkan keterangan pelaku ke polisi, gara-gara Tomy kesal sang istri ngomel terkait masalah utang.

Pelaku tancap gas meninggalkan rumah. Dia mengendarai mobil sambil menyimpan mayat Nita. Tomy singgah ke beberapa tempat di Jawa Timur dan Jawa Barat.

"Mobil putar-putar sampai ke Surabaya. Dari Surabaya pulang ke arah Bandung. Lalu dari Bandung berangkat lagi ke Indramayu. Dari Indramayu barulah sampai di Subang," tutur Joni.

Baca juga: Menantu Heran 'Bawel' Jadi Alasan Suami Bunuh Nita Jong

Baca juga: Cekik Mati Nita Jong, Pelaku: Berisik Ngomel Terus

Pada Rabu 2 Januari 2019, sekitar pukul 02.00 WIB, Tomy membuang mayat istrinya tersebut di area kebun karet yang masuk lahan PTPN. "Di situlah mayat korban dibuang pelaku," kata Joni.

Tomy Saputra Ong (59) digiring polisi. (Foto: Dian Firmansyah)

Polisi melacak identitas korban yang pertama kali ditemukan warga pada Rabu pagi. Penyelidikan membuahkan hasil. Setelah memastikan identitas dan domisili korban asal Jakarta Barat, polisi mengerucutkan pencarian orang terdekat korban. Disimpulkan bahwa Tomy yang terakhir kali bersama Nita.

Tim gabungan Polres Subang dan Resmob Polda Jabar menangkap Tomy di rest area Tol Cikampek, Kamis (3/1) dini hari. Tomy mengakui membunuh istrinya tersebut. Polisi lalu membawa Tomy ke Mapolres Subang.

Nita Jong korban pembunuhan suaminya. (Foto: Guruh Nuary)

Tomy mengaku tak merencanakan pembunuhan. Dia spontanitas menyerang Nita setelah sebelumnya cekcok. Dia mencekik untuk menghentikan ocehan Nita. Selama 15 menit Tomy mencengkeram leher istrinya. 

"Tadinya ga ada rencana membunuh. Supaya dia enggak berisik karena ngomel terus," ujar Tomy di Mapolres Subang, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Kamis, 03 Januari 2019

Sopir Ngantuk, Truk Muat Pupuk Urea Tabrak Trotoar Lalu Terguling


Foto: Istimewa

Surabaya - Akibat sopir mengantuk, sebuah truk menabrak trotoar di Jalan Greges. Pupuk urea yang dimuat truk itu pun tumpah ke tengah jalan.

"Kecelakaan ini kecelakaan tunggal," ujar Kanit Laka Sat Lantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu Tony Hermawan kepada detikcom, Jumat (4/1/2019).

Tony mengatakan truk bernopol L 9209 UR itu dikemudikan M Arif Sutiyono. Truk itu melaju dari arah selatan atau Jalan Margomulyo menuju utara atau ke arah Gresik.

Baca juga: Bus Vs Truk di Banyuwangi, Tiga Orang Luka

Foto: Istimewa

Baca juga: Ada Truk Terguling, Tol Pekalongan Arah Jakarta Macet 2 Km

Sebelum melewati lokasi kecelakaan, si sopir mengantuk. Tanpa dia sadar truk yang dikemudikannya berjalan terlalu ke kanan sehingga menabrak trotoar lalu terguling.

Pupuk urea yang diangkut truk berwarna merah itu pun lalu tertumpah di jalanan. Muatan itu menutup sebagian jalan dari arah barat ke timur. 

"Sopir truk mengalami luka, jari telunjuk tangan kanannya terluka," tandas Tony.(YD1JNI)

Suami Cekik Mati Nita Jong Selama 15 Menit

Pembunuh Nita Jong ditangkap polisi. (Foto: Dian Firmansyah)

Subang - Nita Jong (55) tewas di tangan suaminya, Tomy Saputra Ong (59). Pelaku mencekik mati korban. Peristiwa tersebut berlangsung di rumah Nita yang berlokasi di Jakarta Barat.

Terungkapnya kasus pembunuhan ini bermula saat dari penemuan mayat Nita yang ditutupi selimut di area kebun karet, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Polisi menelusuri identitas korban dan menangkap pelakunya.

"Pelaku melakukan pencekikan terhadap korban yang mengakibatkan meninggal dunia," kata Kapolres Subang AKBP M Joni di Mapolres Subang, Jawa Barat, Kamis (3/1/2019).

Baca juga: Nyawa Nita Jong Dihabisi Suami di Rumah Jakarta

Berdasarkan pengakuan pelaku kepada polisi, kata Joni, aksi pembunuhan tersebut berlangsung pada 31 Desember 2018, sekitar pukul 16.00 WIB. Lokasi pembunuhannya di rumah Tomy dan Nita, Citra Garden III D9/24 Kalideres, Jakarta Barat. 

"Cekikan dilakukan selama 15 menit hingga korban meninggal," ucap Joni.

Kapolres Subang AKBP M Joni (Foto: Dian Firmansyah)

Menurut Joni, pelaku membawa mayat Nova menggunakan mobil. Tomy sempat ke sejumlah daerah di Indonesia sebelum membuang jasad sang istri di area PTPN, Blok Jalupang, Kampung Cikuda, Desa Lengkong, Kecamatan Cipendeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Rabu 2 Januari 2019, sekitar pukul 02.00 WIB.

Baca juga: Mayatnya Ditemukan di Kebun Karet, Nita Jong Dibunuh Suami

Pagi harinya, mayat Nova yang ditutupi selimut itu ditemukan warga. Polisi mengidentifikasi korban dan menyelidiki kasus pembunuhan tersebut. Tim gabungan Polres Subang dan Resmob Polda Jabar menangkap Tomy di Karawang, Rabu (3/1/2019) dini hari.

"Kita lakukan penangkapan si pelaku ini di rest area kilometer 62 Tol Cikampek," ucap Joni. (Yd1jni)