Kamis, 28 Mei 2020

Pasang Surut Air Laut Usai Gempa di Bali, Jangan Panik Bukan Potensi Tsunami


banjir-rob-bali.jpg
Tangkap Layar
Air laut naik ke daratan di Pantai Matahari Terbit, Denpasar, Bali, Rabu (27/5/2020).

Seperti yang dilaporkan terjadi di Pantai Kuta, Badung, Pantai Matahari Terbit, Denpasar dan Pantai di kawasan Lebih, Gianyar.

Masyarakat mempertanyakan terkait fenomena ini.

Kepala Stasiun Geofisika Sanglah Denpasar, Ikhsan, ST, M.Si mengatakan besar kemungkinan kejadian ini hanya fenomena siklus pasang surut air laut.

• BREAKING NEWS - Warga Tulikup Gianyar Terseret Ombak di Hilir Sungai Pantai Siyut Gianyar

• BREAKING NEWS! Baru Saja Terjadi Gempa 4,4 SR di Wilayah Buleleng, BMKG: Aktivitas Sesar Seririt

"Jadi intinya bahwa gempa di Buleleng tadi secara teoritis dan keilmuan tidak tergolong sebagai gempabumi yang dapat memicu tsunami," kata Ikhsan kepada Tribun Bali.

Jika di kawasan pantai ada angin kencang, bisa saja air laut naik akibat embusan angin kencang di lautan.

Adapun gempa yang dapat memicu tsunami adalah kekuatan gempanya maginitudo lebih dari 7 SR dan memiliki kedalaman dangkal kurang dari 60 Km, pusat gempanya berada di lautan serta jenis patahannya vertikal atau naik.

"Kalau terkait kenaikan pasang air laut mungkin saja disebabkan oleh siklus pasang surut air laut di pantai tersebut, sejauh ini tidak ada fenomena apa-apa," paparnya

Pihaknya menegaskan BMKG akan selalu memberikan informasi update terkait kegempaan yang terjadi di wilayah Bali dan sekitarnya

1 komentar: